Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urin


         Proses pembentukan urin dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu

  •  faktor internal yang menyangkut hormon (antidiuretik dan insulin) 
  •   faktor eksternal yang menyangkut jumlah air yang diminum

Hormon antidiuretik (ADH). Hormon ini dikeluarkan oleh kelenjar saraf hipofisis. Pengeluaran hormon ini ditentukan oleh reseptor khusus di dalam otak yang secara terus-menerus mengendalikan tekanan osmotik darah ( keseimbangan konsentrasi air dalam darah). Oleh karena itu hormon ini akan mempengaruhi proses reasbsorpsi air pada tubulus kontortus distal, sehingga permeabilitas sel terhadap air juga meningkatkan permealibitas sel terhadap air akan meningkat. Oleh karena cara kerja dan pengaruhnya inilah, maka hormon tersebut disebut hormon antidiuretik. Jika tekanan darah osmotik meningkat , yaitu pada saat dalam keadaan dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh ( saat kehausan atau banyak mengeluarkan keringat ), maka konsentrasi air dalam darah akan turun. Akibat dari kondisi tersebut, sekresi ADH meningkat dan dialirkan oleh darah menuju ke ginjal. ADH selain meningkatkan permeabilitas sel terhadap air juga meningkatkan permealibitas sel pengumpul, sehingga memperbesar membran sel saluran pengumpul. Dengan demikian air akan berdifusi ke luar dari pipa pengumpul, lalu masuk ke dalam darah. Keadaan tersebut akan berusaha memulihkan konsentrasi air dalam darah, namun akibatnya urin yang dihasilkan menjadi sedikit dan lebih pekat.

Hormon insulin. Hormon insulin adalah hormon yang dikeluarkan oleh pulau Langerhans dalam pankreas. Hormon insulin berfungsi mengatur dalam darah. Pada penderita diabetes melitus, memiliki konsentrasi hormon insulin yang rendah, sehingga kadar gula dalam darah menjadi tinggi. Akibat dari keadaan tersebut adalah terjadinya reaborpsi di dalam tubulus distal, sehingga dalam urin masih terdapat glukosa.

Jumlah air yang diminum. Jumlah air yang diminum tentu akan mempengaruhi konsentrasi air dalam darah. Jika kita meminum banyak air, maka konsentrasi air dalam darah menjadi tinggi, dan konsentrasi  protein dalam darah menurun., sehingga filtrasi menjadi berkurang. Selain itu, dengan keadaan seperti ini menyebabkan darah lebih encer, sehingga eksresi ADH akan berkurang. Dengan menurunnya filtrasi dan berkurang ADH akan menyebabkan menurunnya penyerapan air, sehingga urin yang dihasilkan akan meningkat dan encer.